Terkuak Lagi, Adik Kandung Asmen Juga Bekerja di PLTU

SW25
0
Tangkapan layar dari akun tiktok labuhan angin

TAPTENG - Sistem perekrutan tenaga kerja di PLTU Labuhab Angin harus menggunakan orang dalam makin terkuak. Kali ini, akun tiktok Labuhan Angin mengungkapkan adik kandung Bongot Tua Sinaga yang merupakan Asisten Manager Administrasi, EOS, diterima bekerja melalui jalur orang dalam.


Demikian diungkapkan akun Labuhan Angin dalam postingannya yang diterbitkan Jumat (08/08/2025). Postingan yang baru terbit 2 jam ini sudah ditonton hampir seribu kali.


Dalam postingan tersebut, dalih yang dibuat adalah demi membantu keluarga, Bongot memasukkan adik kandungnya EOS ke PLTU Labuhan Angin tersebut.


Sementara itu, Bongot Tua Sinaga masih enggan memberikan jawaban terkait kebenaran informasi tersebut, meski sudah dicoba untuk ditelepon dan diberikan video tersebut untuk ditonton.


Manager PT. PLN Indonesia Power UBP Labuhan Angin masih enggan memberi komentar, sejak dipertanyakan soal standar perekrutan tenaga kerja di instansi yang dia bawahi.


sebelumnya Manager PT. PLN Indonesia Power, UBP Labuhan Angin, Henri Purba, membenarkan adanya video tersebut, namun pihaknya menyebutkan bahwa hal itu tidak benar adanya.


"Sejauh saya lihat dan ketahui ijin Tidak Benar Pak," kata Henri kepada wartawan, Rabu (06/08/2025) melalui pesan Whatshapnya.


Disinggung soal penyataan MA, bahwa dirinya masuk karena diurus oleh keluarga sebagai orang dalam PLTU Labuhan Angin, Henri mengaku belum mengetahui hal itu.


"Maaf Bang saya blom dapat info karna bru 1 minggu penugasan disini, Untuk komunikasi lanjut ijin abg bisa ke bang Bongot Sinaga ya Asisten Manager Administrasi saya yang udah lama penugasan disini," jawabnya.


Ditanya soal siapa orang dalam yang memasukkan MA sebagai tenaga kerja, Henri enggan menjawab.


"Hari jumat sore kita ketemu ya bang ngopi2 sambi aku silatirahmi ke abg..karna jumat siang aku udah janji bertemu dengan Bupati Bapa Masinton Pasaribu," jawabnya.


Masuknya MA sebagai tenaga kerja di PLTU Labuhan Angin, ternyata berbanding terbalik dengan aksi blokade yang pernah dilakukan warga Lingkungan Tiga Mungkur, Kelurahan Tapian Nauli, Kecamatan Tapian Nauli, beberapa waktu lalu.


Dalam orasinya saat itu, massa menyampaikan karena warga  menginginkan PLTU Labuhan Angin dapat memperkerjakan warga lokal, bukan sebaliknya memperkerjakan orang diluar.


"Kita sudah sejak lama  mengajukan agar dapat berkerja di PLTU Labuhan Angin, namun tak pernah di gubris," ujar Rina Simanjutak saat aksi beberapa waktu lalu.--AAZ--

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)