Beasiswa Martabe Prestasi PT Agincourt Resources dan Masa Depan Ribuan Anak-Anak Lingkar Tambang

SW25
0

PT Agincourt Resources secara simbolis menyerahkan beasiswa Martabe Prestasi tahun ajaran 2025/2026 kepada 569 siswa dan mahasiswa dari Tapanuli Selatan dan Padangsidimpuan di Sopo Daganak, Batang Toru, Jumat (25/7/2025). (Dok: PTAR)

PANDAN – Kita pasti pernah mendengar kata Luar Biasa. Jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ini merupakan kata sifat yang berarti tidak seperti biasanya, tidak sama dengan yang lain dan istimewah.

 

Jika merujuk pada defenisi diatas, maka kata luar biasa ini layak disandarkan pada PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe, yang berlokasi di Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara.

 

Luar biasa bukan karena perusahaan ini berhasil mengoperasikan tambang seluas 30 kilometer persegi. Dan bukan pula karena hasil produksinya yang mencapai lebih dari 200.000 ounce emas dan 1-2 juta ounce perak pertahun.

 

Tapi karena, sejak perusahaan tambang ini hadir, ribuan anak-anak dari sekitar wilayah operasinya kembali berani bermimpi setinggi langit untuk menggapai apa pun yang mereka cita-citakan.

 

Bagaimana tidak luar biasa! Perusahaan yang melibatkan lebih dari 3.000 karyawan dan kontraktor tersebut, memiliki program Beasiswa  Martabe Prestasi, yang sudah berjalan sejak Tahun 2017 silam.

 

Menariknya, program yang benar-benar menyentuh kebutuhan dasar masyarakat khususnya di wilayah lingkar tambang tersebut, dijalankan tidak semata-mata untuk memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau biasa disebut SDGs (Sustainable Development Goals), melainkan lahir dari dorongan tanggungjawab moral dan kemanusiaan atas masa depan generasi muda bangsa yang harus dipersiapkan sejak dini.

 

SDGs ke-4 yang mengamanahkan tentang penyediaan pendidikan yang inklusif, adil dan berkualitas bagi semua kalangan, dijadikan motivasi untuk terus bergerak dan berdampak demi masa depan anak-anak bangsa yang lebih cerah.

 

BACA JUGA : 569 Pelajar asal Tapsel dan Padangsidimpuan Terima Beasiswa dari PTAR, Totalnya Rp5,97 M


Bayangkan! Perusahaan yang mulai berproduksi penuh pada 24 Juli 2012 ini, secara berkelanjutan dan secara terus menerus menggelontorkan rupiah yang tidak sedikit, untuk ribuan anak-anak di wilayah kerjanya guna dapat mengakses Pendidikan dengan baik kapan pun dan dimana pun.

 

Sejak dimulai pada Tahun 2017, sebanyak 2.617 siswa dengan latar belakang jenjang pendidikan yang berbeda, telah merasakan manfaat luar biasa dari program ini.

 

Luar biasanya lagi, total bantuan yang dikucurkan oleh perusahaan ini untuk program Beasiswa  Martabe Prestasi telah mencapai Rp18,79 miliar, hanya dalam kurun waktu 9 tahun.

 

Terbaru, Tambang Emas Martabe yang memiliki basis sumber daya 6,1 juta ounce emas dan 59 juta ounce perak per 30 Juni 2024 ini, baru saja menggelontorkan bantuan Beasiswa Martabe Prestasi  Tahun 2025, kepada 569 pelajar dan mahasiswa dari Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kota Padangsidimpuan, dengan total bantuan sebesar Rp5,97 miliar.

 

Bantuan beasiswa yang diserahkan pada Jumat (25/07/2025), di Sopo Daganak tersebut, oleh General Manager Operations & Deputy Director Operations PT Agincourt Resources (PTAR), Rahmat Lubis, menyebutnya sebagai yang tertinggi, baik dari aspek penerima maupun aspek bantuan yang digelontorkan dalam 9 tahun terakhir.

 

Jika Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31, mengamanahkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan kewajiban pemerintah untuk menyelenggarakan dan membiayai pendidikan dasar tersebut, maka PTAR hadir untuk berkontribusi, berkolaborasi dan mengambil sedikit tanggungjawab untuk menyelamatkan masa depan generasi bangsa.

 

“Dengan memberikan akses pendidikan yang lebih luas, kami ingin berkontribusi dalam melahirkan pemimpin masa depan, terutama dari lingkar tambang,” Kata Rahmat disela penganugerahan bantuan program beasiswa tersebut.

 

BACA JUGA : PTAR Sulap 10 Ribu Botol Plastik Bekas Jadi Produk Bernilai Ekonomis


Hal ini semakin meyakinkan banyak pihak bahwa untuk urusan masa depan generasi muda di lingkar tambang, PTAR tidak sedang melakukan pencintraan atau gimmick, (sesuatu yang dilakukan untuk sekedar menarik perhatian, kejutan atau meyakinkan orang, sering kali dengan tujuan khusus seperti hiburan dan marketing atau politik), melainkan memang di programkan dengan serius, diperhitungkan dengan matang dan berkelanjutan.

 

GMO & Deputy Director Operations PT Agincourt Resources, Rahmat Lubis, menyerahkan sertifikat penghargaan kepada Aisyah Pardede, penerima beasiswa Martabe Prestasi tingkat sarjana perguruan tinggi negeri di Sopo Daganak, Batang Toru, Tapanuli Selatan, Jumat (25/7/2025). (Dok: PTAR)

PTAR ingin menegaskan komitmennya bahwa bantuan beasiswa tersebut akan secara konsisten terus dijalankan dan diberikan guna mendukung pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, bagi anak-anak berprestasi dan berasal dari keluarga kurang mampu.

 

“Program ini pun sejalan dengan komitmen kami sebagai perusahaan pertambangan berkelanjutan yang salah satunya berkontribusi positif terhadap masyarakat melalui berbagai cara termasuk pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan,” tegas Rahmat Lubis.

 

Dukungan terhadap program Beasiswa Martabe Prestasi  terus mengalir, termasuk dari Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara.

 

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Selatan, Arman Pasaribu, atas nama Pemerintah Daerah mengapresiasi komitmen dan konsistensi PTAR dalam mendukung pembangunan khususnya di sektor pendidikan.

 

Arman menyebut program beasiswa ala PTAR tersebut telah memberi dampak nyata bagi pelajar dan mahasiswa di Tapanuli Selatan. Muaranya, kelak buah dari keberhasilan program tersebut akan dirasakan oleh masyarakat sendiri khususnya Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan melalui kontribusi nyata bagi kemajuan daerah.


Arman percaya, generasi muda Tapanuli Selatan khususnya penerima Beasiswa Martabe Prestasi PTAR akan kembali ke kampung halamannya untuk membangun daerah setelah berhasil menyelesaikan pendidikannya di jenjang yang lebih tinggi.

 

“Kami berterimakasih atas komitmen PTAR yang terus menunjukkan kepeduliannya terhadap peningkatan kualitas pendidikan, khususnya disekitar operasional perusahaan,” kata Arman Pasaribu, disela kegiatan yang sama, Jumat (25/07/2025).

 

BACA JUGA : Tukang Parkir Berubah Nasib Kelola Aset Miliaran Rupiah


Apresiasi yang mengharukan datang Aisyah Pardede (17 tahun). Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah ini, mengaku bersyukur dirinya menjadi salah satu penerima program Beasiswa Martabe Prestasi  Tahun 2025.

 

Aisyah Pardede percaya, kebahagian yang ia rasakan sama dengan apa yang dirasakan oleh 568 penerima lainnya. Pasalnya, baik dirinya dan penerima lainnya memiliki latar belakang yang sama, khususnya kondisi ekonomi keluarga yang terbatas.

 

Sebagai anak tukang kayu, di Kecamatan Batang Toru, bantuan beasiswa tersebut benar-benar meringankan beban kedua orangtuanya yang juga sedang berjuang memberikan pendidikan yang layak untuk anak-anaknya.

 

Menurutnya, beasiswa tersebut menjadi ajang pembuktian bagi kedua orangtuanya bahwa anak yang sedang mereka perjuangkan adalah anak yang berprestasi dan layak mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, meskipun ditengah keterbatasan ekonomi.

 

Tekadnya yang kuat untuk terus melanjutkan studinya ditengah tekanan ekonomi keluarga yang terbatas, membuatnya percaya bahwa dimana ada kemauan disitu ada jalan.

 

Dan kini, jalan itu telah dibuka lebar oleh PT Agincourt Resources melalui program Beasiswa Prestasi Martabe dimana ia menjadi salah satu penerimanya.

 

Ia pun berkomitmen untuk melalui jalan itu dengan sebaik-baiknya hingga sampai ke titik yang ia cita-citakan.

 

“Saya bersyukur mendapatkan beasiswa ini,” katanya singkat di Sopo Daganak, Batang Toru, di hari penganugerahan beasiswa tersebut.

 

Aisyah mengaku, bantuan pendidikan yang ia terima akan ia gunakan untuk membayar uang kuliah dan kebutuhan hidupnya sehari-hari di Semarang.

 

Ia tidak bisa membayangkan, apa yang akan terjadi andai beasiswa tersebut tidak ia dapatkan. Pasalnya, penghasilan orangtuanya sebagai tukang kayu, tidak akan cukup untuk mengantarkannya menggapai mimpi kuliah di Pulau Jawa.

 

“Terimakasih sebesar-besarnya  kepada PTAR. Doakan saya wisuda tepat waktu,” pungkasnya. -Samsul Pasaribu-


Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)