"Mengajar" di Rumah Tahfdiz Sufaro, M.Syarfi Kenang Masa Kecil di Pasar Sorkam

SW25
0

M.Syarfi Hutauruk bersama santri Rumah Tahfdiz Sufaro Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah

Pandan | Semarak M.Syarfi Hutauruk pulang kampung ke Sibolga dan Tapanuli Tengah menarik untuk diikuti. Pasca beberapa hari sebelumnya beliau bersilaturrahmi dan temu kangen dengan sejumlah warga di Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga, hari ini Rabu (13/7) mantan orang nomor satu di Sibolga itu larut dalam aktivitas mengajar dan memantau proses belajar mengajar di Rumah Tahfidz "Sufaro" Jalan Laks Manonga Napitupulu, Pandan, Kab. Tapanuli Tengah.

Syarfi yang hadir dengan stelan kemeja kuning, berlobe putih dan berkain sarung kecoklatan itu terlihat mendengarkan hapalan setiap santri di rumah tahfidz yang berada dikediaman pribadinya tersebut. Sesekali ia turut membetulkan bacaan santri yang terlihat gugup saat diminta membacakan hapalannya. 

Kepada media Syarfi menuturkan bahwa kehadiran Rumah Tahfidz "Sufaro" di kediaman pribadi miliknya adalah bentuk dukungan terhadap upaya-upaya lahirnya hapidz-hapidzah dari Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah. Ia berharap melalui rumah tahfidz tersebut kecintaan generasi muda Islam terhadap Al Qur'an semakin membumi. Tidak sebatas hapal ayat demi ayat, tetapi juga mampu mengimplementasikan segala nilai-nilai yang termaktub dalam ayat tersebut.

"Saya gembira melihat mereka diusianya yang masih sangat muda keinginannya untuk menghapal Al Qur'an cukup tinggi. Tentu semangat itu harus kita dukung  terus sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kita masing-masing. Dan yang terpenting, niat mereka harus tetap lurus semata-mata karena Allah," jelas Syarfi.

Masih kata Syarfi. Tantangan zaman yang semakin kompleks dewasa ini, harus dihadapi dengan mempersiapkan anak-anak muda Islam yang kuat iman dan taqwanya. Kedua hal itu menjadi benteng mereka bisa tumbuh menjadi generasi muda bangsa yang berkualitas dan cerdas tetapi juga semangat keislamannya kokoh.

"Insya Allah, mereka tidak akan terpengaruh dengan paham-paham yang menyesatkan karena pondasi berpikirnya dibangun dengan Al Qur'an yang benar" ujarnya.

Syarfi pun berkisah masa kecilnya saat masih tinggal di kampung Pasar Sorkam. Aktivitas mengaji setiap sore hingga malam rutin ia lakukan bersama dengan kawan-kawan sebayanya kala itu. Kesannya  memang seperti pengajian kampung biasa, tetapi dampak yang ditimbulkannya berbekas hingga saat ini. 

"Mungkin, andai pengajian kampung itu tidak ada, Syarfi yang kalian kenal tidak seperti ini. Pondasi pendidikan agama dan Qur'an itu sudah ditanamkan orangtua saya sejak kecil dulu. Dan kini giliran mereka pula (santri rumah tahfidz Sufaro)  ditanamkan hal seperti itu," pungkasnya. SW25

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)