![]() |
| Bupati Tapteng Masinton Pasaribu pimpin Apel ASN Percepat Penanggulangan Bencana dimasa tanggap darurat |
PANDAN - Bupati Tapteng Masinton Pasaribu, akan mem-BKO-kan sejumlah ASN ke seluruh kecamatan, desa dan kelurahan yang menjadi prioritas Penanggulangan Bencana yang terjadi pada akhir November lalu.
Hal itu dikemukakan Masinton saat memimpin apel ASN Percepat Penanggulangan Bencana Alam Banjir dan Longsor di Lapangan Bola GOR Pandan, pada Minggu (28/12/2025)
Masinton mengatakan, pem-BKO-an ASN dilingkungan Pemkab Tapteng tersebut untuk mengakselerasi proses pemulihan yang sedang dijalankan hingga 30 Desember 2025 yang akan datang.
Sebelumnya Pemkab Tapteng telah memperpanjang fase tanggap darurat bencana untuk kedua kalinya sejak 24-30 Desember 2025.
Akselerasi tersebut dilakukan untuk menyongsong Penanggulangan tanggap bencana fase berikutnya yaitu masa transisi menuju rekontruksi dan rehabilitasi pasca bencana, di awal Januari 2026 yang akan datang.
"Tugas bapak ibu adalah melakukan percepatan dalam upaya kerja dalam penanggulangan bencana, baik itu dalam pendataan, pendampingan, dan penataan tentang persoalan di masyarakat.” kata Masinton dalam arahannya.
Ia juha juga menegaskan, prinsip Adil Untuk Semua yang menjadi jargon pemerintahannya saat ini, harus benar-benar terimplikasi dalam penanganan seluruh korban bencana.
Politisi PDIP ini mewanti-wanti agar dalam melakukan pendataan terhadap korban bencana dilakukan secara transparan dan tepat sasaran
"Artinya Adil Untuk Semua untuk korban, yang bukan korban jangan dimanipulasi datanya, meskipun itu saudara kita, teman kita, ataupun itu sahabat baik kita," pesannya.
Masinton menegaskan. Dimasa pemerintahannya saat ini, pola-pola lama pendistribusian bantuan seperti meminta cashback/uang terimakasih atau memotong bantuan kepada korban atau warga terdampak jangan sekali-kali dilakukan.
ASN diminta fokus membantu rakyat di wilayah penempatannya, agar proses pemulihan berjalan dengan cepat dan tepat.
"Kepada lurah, Kepala Desa maupun itu Kepala Lingkungan, kita tidak mengenal istilah cashback, bantulah rakyat itu, berikan haknya sepenuhnya. Kita tidak ada mengenal kata cashback, yang pernah saya dengar di masa lalu. Kita berikan haknya, jika dia menerima lima puluh berikan haknya lima puluh, jika dia menerima seratus berikan haknya seratus, mereka adalah korban bencana alam," tegas Masinton.
"Tolong nanti bapak ibu pantau semua pergerakan di lapangan, khususnya juga aparat kita, baik itu aparat tingkat kecamatan, kelurahan maupun pemerintahan desa,” tambahnya.
Selain mem-BKO-kan ASN, Pemkab Tapteng juga akan menggerakkan seluruh PPPK dan PPPK paruh waktu di tenda-tenda pengungsian.
Hal ini sebagai respon atas semakin berkurangnya jumlah relawan yang melakukan aksi kemanusiaan di Tapteng sejak November lalu.
Berdasarkan data BNPB, sebanyak 1800 relawan Turun tangan membantu pemulihan bencana dan kini berangsur-angsur telah pulang atau bergeser ke Aceh.
"Kita tugaskan (PPPK) setiap hari minimal lima ratus personil yang akan kita plot setiap hari, ada di lapangan terus menerus baik itu di tenda pengungsian, menyapa warga menanyakan sudah makan apa belum, menyakan kondisi sakit atau sehat dan menghibur warga.” jelasnya.

