Pemerintah Perpanjang Masa Tanggap Darurat Bencana Tapteng 14 Hari

SW25
0
Bupati Tapteng pimpin Rakor Tanggap Darurat Bencana dan ungkap perkembangan Penanggulangan Bencana di Tapteng

PANDAN - Jelang dua hari masa tanggap  darurat bencana banjir dan longsor Kab. Tapanuli berakhir, situasi berangsur pulih namun Penanggulangan dampak bencana masih menyisakan PR yang tidak sedikit.

Hal itu dikemukakan oleh Bupati Tapteng, Masinton Pasaribu, dalam Rakor Tanggap Bencana Tapteng, di Ruang Cenderawasih Kantor Bupati, pada Minggu (7/12/2025)

Rakor ini sendiri diikuti oleh Tenaga Ahli Kepala BNPB Mayjend TNI (Purn) Fajar Setiawan, Dandim 0211 SBG-TT, Kapolres Tapteng AKBP Wahyu Indrajaya dan Kakansar Nias Letkol Putu Arga.

Hadir juga Wakil Bupati Mahmud Efendi Lubis, Perwakilan Komdigi RI, perwakilan PT Pertamina, PT PLN dan OPD Pemkab Tapteng.

Masinton menjelaskan, mengingat sejumlah persoalan yang harus segera diselesaikan. pihaknya akan meminta kepada Pemerintah Pusat agar tanggap darurat bencana di Tapteng diperpanjang hingga 14 hari kedepan.

"Tanggap darurat saat ini akan berakhir dua hari kedepan, sementara masih banyak daerah yang belum terjangkau dan perlu penanganan cepat. Maka kita akan usulkan ke pemerintah pusat agar tanggap darurat bencana Tapteng ini diperpanjang untuk 14 hari kedepannya," terang Masinton.

Ia menjelaskan, per hari ini (Minggu 7/12/2025) masih ada 19 daerah yang terisolir. Bahkan satu kecamatan, yakni Kecamatan Sitahuis belum terjangkau sama sekali.

Daerah-daerah yang berstatus terisolir tersebut yakni 1) Desa Simarpinggan, dan 2) Desa Pargaringan di Kec. Kolang.

3)Desa Aloban Biar, 4) Desa Mela Dolok dan 5) Desa Bair di Kec. Tapian Nauli

6) Desa Nauli, 7) Desa Binaan Dolok, 8) Desa Mardame, 9) Desa Rampa dan 10)  Naga Timbul di Kec. Sitahuis

11) Desa Hutanabolon, 12) Desa Tapian Nauli/ Saurmanggita, 13) Desa Sipange dan 14) Desa Sait Kalangan II di Kec. Tukka

15) Desa Parjalinotan Baru dan 16) Desa Danau Pandan di Kec. Pinangsori

17) Desa Sialogo di Kec. lumut dan 18) Desa Muara Sibuntuon, 19) Desa Sibio-bio di Kec. Sibabangun.

"Untuk menjangkau daerah terisolir ini kita sangat membutuhkan tambahan alat berat termasuk untuk evakuasi korban longsor dan pembersihan sungai dari kayu-kayu besar," ujarnya.

Memasuki hari kedua belas pasca bencana, BNPB telah mencatat korban meninggal dunia mencapai 110 orang dengan 93 warga dilaporkan hilang dan sampai saat ini masih dalam proses pencarian oleh Tim SAR gabungan.

Sedangkan untuk stok pangan selama tanggap darurat ini hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan selama tiga hari kedepan.

"Ini perlu segera dikomunikasikan dengan Bulog," jelasnya.

Masih kata Masinton. Untuk memperluas layanan dan memudahkan koordinasi serta mempersingkat jalur komunikasi dengan daerah-daerah yang masih sulit terjangkau, Pemkab Tapteng telah menambah titik operasional dapur umum dan posko pengungsian menjadi 6 titik dari sebelumnya hanya 4 titik.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)