![]() |
| Suasana saat crew helikopter MI17 milik TNI AD berinteraksi dengan warga dan anak anak di posko pengungsian GOR Pandan |
Tapi juga tentang, hilir mudik helikopter yang silih berganti datang dan pergi di Lapangan Bola GOR Pandan, dan sesekali landing di lapangan bola SMAN 1 Matauli Pandan.
Helikopter ini sejak pagi hingga sore, terus mendroping bantuan lewat udara untuk daerah-daerah yang tidak terjangkau.
Pemandangan tak biasa itu, rupanya menjadi hiburan tersendiri bagi para pengungsi yang memilih menetap sementara di posko pengungsian GOR Pandan sejak bencana terjadi Selasa lalu (25/11/2025)
Yang paling bahagia dengan kedatangan helikopter-helikopter ini adalah anak-anak pengungsi. Mereka selalu melompat kegirangan dan berteriak-teriak setiap helikopter take off maupun landing.
"Helikopter, helikopter," teriak anak-anak ini kompak.
Ekspresi bahagia dan tatapan ketakjuban terlihat nyata dari raut wajah anak-anak ini. Tidak sedikit pula diantara mereka yang mengubah cita-citanya setelah melihat helikopter-helikopter itu.
"Mau jadi (pilot) helikopter, Om," Kata Fatih (6) warga Pandan.
Anak kecil ini, sebelumnya bercita-cita jadi petugas pemadam kebakaran.
Pengalaman melihat langsung Helikopter juga dikemukakan oleh Khair (8) warga Pandan.
Dengan polos, Khair menceritakan ia senang melihat helikopter karena ingin merasakan sensasi angin kencang yang terjadi saat helikopter akan terbang atau mendarat.
"Saya suka anginnya," katanya.
Pemandangan yang benar-benar berbeda ini juga dirasakan langsung oleh warga Tapteng secara umum.
Rizki (33) warga Pandan mengaku takzub dan salut dengan kehadiran burung besi berbaling-baling ini.
Kesibukan mereka di udara mendandakan kerja-kerja kemanusiaan sedang berlangsung.
"Udah kayak angkot saja," katanya menggambarkan seringanya armada udara itu lalu lalang dari atas atap rumahnya.
![]() |
| Co-Pilot Helikopter TNI AD MI17, Lettu Yuna K.N |
Dikesempatan-kesempatan tertentu, baik warga maupun anak-anak pengungsi bahkan bisa menyentuh helikopter serta berinteraksi dengan pilot dan crew lainnya.
Kesempatan ini tidak hanya dimanfaatkan oleh anak-anak tetapi juga oleh orang dewasa.
Diantara mereka ada yang datang menyalami seraya mengucapkan terimakasih telah membantu dan sebagian lagi memilih berswafoto.
Seperti Jumat sore (5/12/2025) lalu. Helikopter milik TNI AD seri MI17 buatan Rusia, memilih "parkir"sebentar di Lapangan Bola GOR Pandan, pasca menurunkan bantuan dan tenda pengungsian.
Tak ayal, anak-anak langsung mengerubungi helikopter tersebut. Warga yang sedari tadi melihat kehadiran heli tersebut pun datang mendekat.
Tahu, keberadaan mereka menjadi perhatian, co pilot helikopter Lettu Yuna K.N langsung mengomando agar tertib.
Bersama crew lainnya, Lettu Yuna bahkan memberikan "hadiah" snack bagi anak-anak pengungsi seraya memotivasi mereka untuk tetap semangat.
"Semangat terus ya, semoga keadaan cepat membIk," kata pria asal Semarang ini.
Yuna mengatakan, Helikopter ini telah satu Minggu beroperasi mendrop bantuan di kawasan Tapanuli termasuk ke Mandailing Natal.
Selama beroperasi di daerah bencana pihaknya telah mendistribusikan bantuan logistik ke warga terdampak sebanyak 10 ton lebih dibanyak titik.
Demikianlah. Bahagia memang bisa datang dari hal-hal yang sangat sederhana. Bahkan disituasi paling sulit sekalipun.
Bagi warga dan anak-anak dipengungsian, helikopter-helikopter yang tiada berhenti meraung-raung di langit Tapteng, menjadi penyemangat tersendiri untuk cepat bangkit dari keterpurukan.
Mereka menyadari bahwa bencana ini tidak mereka hadapi sendiri. Ada ratusan bahkan ribuan orang-orang yang tidak mereka kenal datang membawa harapan.
Harapan tentang hidup yang harus tetap berlanjut meskipun badai kehidupan datang silih berganti.
Kehadiran helikopter-helikopter ini seakan-akan menjadi obat bagi anak-anak pengungsi agar cepat sembuh dari trauma pasca bencana banjir dan longsor di Tapteng.


