Buka Musda PD Perti Sumbar, Ketum Buya Syarfi Dorong Pengurus Baru Lakukan Akselerasi Pendidikan MTI Berbasis Inovasi

SW25
0
Buya Syarfi Hutauruk bersama Gubernur Sumbar H. Mahyeldi Ansharullah serta seluruh peserta dan undangan Musda VII PD Perti Sumber Tahun 2025

PADANG -  Ketua Umum Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti), Buya H.M. Syarfi Hutauruk meminta Pengurus Daerah (PD) Perti Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang dihasilkan melalui Musda VII PD Perti Sumbar Tahun 2025 mampu melakukan akselerasi pendidikan Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) dari yang sebelumnya berbasis tradisi menjadi berorientasi kepada inovasi.

Hal itu dikemukakan oleh Buya Syarfi saat didaulat menyampaikan sambutan pada pembukaan Musda VII PD Perti Sumbar yang dilaksanakan di gedung Auditorium Gubernuran Provinsi Sumbar, pada Kamis (24/7/2025).

Musda PD Perti sendiri dibuka secara langsung oleh Gubernur Sumbar, Buya H. Mahyeldi Ansharullah dan dihadiri sejumlah pimpinan OPD, ormas Islam, organisasi serumpun Perti dan tokoh dan pengurus cabang Perti se-Sumatera Barat.

Buya Syarfi mengatakan, Musda tidak hanya ceremonial lima tahunan sebagaimana yang diamanatkan oleh AD/ART.

Tetapi, Musda merupakan forom strategis dalam melahirkan terobosan dan kesepakatan nyata dalam membawa Perti kearah yang lebih baik untuk lima tahun kedepan.

Sebagai ormas Islam yang concern dibidang pendidikan dan dakwah, Musda Perti Sumbar harus mampu melahirkan kepemimpinan dan kepengurusan yang dapat melakukan akselerasi pendididkan MTI dari tradisi ke inovasi.

Untuk mewujudkan itu, kata Buya Syarfi, dibutuhkan modernisasi kurikulum MTI tanpa meninggalkan turats, agar santri memahami ilmu agama sekaligus kompoten menghadapi tantangan dunia moderen.

Ketum PP Perti Buya Syarfi Hutauruk bersama sejumlah pengurus PD Perti Sumbar

Modernisasi sistem pendidikan dalam Perti tersebut dapat dilakukan melalui penguatan sistem digitalisasi pembelajaran, termasuk melakukan pelatihan guru dan penggunaan platform dakwah secara online.

Lebih jauh mantan anggota DPR RI tahun 1997-2009 ini mengingatkan pentingnya revitalisasi peran guru dan tuanku sebagai figur teladan. 

"Guru dan tuanku bukan sekedar pengajar tapi juga pendidik, sehingga pendidikan MTI melahirkan generasi rabbani yang berilmu dan berakhlaq," katanya.

Pengurus baru nantinya, kata Buya Syarfi. Wajib membangun kemitraan strategis dengan pemerintah, ormas Islam dan dunia usaha.

Kemitraan dan kolaborasi tersebut mutlak dilakukan dalam upaya menguatkan dan mengembangkan MTI dalam berbagai aspek khususnya ketersediaan fasilitas yang memadai dan mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya.

"Di era transparansi saat ini, sinergi dan kolaborasi menjadi sebuah keharusan untuk mengembangkan organisasi. Sinergi dan kolaborasi adalah bukti bahwa Perti dijalankan dengan menjunjung tinggi kebersamaan tidak mengedepankan ego sektoral," ungkapnya seraya menekankan pentingnya terus melakukan upaya kaderisasi di internal Perti dalam rangka melahirkan ulama-ulama muda sebagai calon pemimpin Perti masa depan.

"Saya menyerukan kepada seluruh kader dan peserta Musda ini untuk selalu menjadikan Perti wadah membentuk sejarah. Menjadi penggerak sejarah baru di abad kedua ini. Kita bangun MTI menjadi pusat keilmuan, pusat peradaban dan pusat dakwah yang membanggakan," pungkasnya.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)