430 Siswa Baru SMA Matauli Pandan Dikukuhkan, Kadisdik Sumut Soroti Kekerasan yang Kerap Terjadi di Sekolah Berasrama

SW25
0
Defile peserta didik baru SMAN 1 Plus Matauli Pandan menjadi rangkaian kegiatan pengukuhan siswa SMAN 1 Plus Matauli Pandan angkatan ke-32 tahun ajaran 2025/2026 di Kampus sekolah tersebut pada Sabtu (9/8/2025)

PANDAN - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Sumatera Utara, Alexander Sinulingga, meminta peserta didik baru SMAN 1 Plus Matauli Pandan Tahun Ajaran 2025/2026, menghargai proses panjang yang telah mereka lalui hingga diterima di salah satu sekolah terbaik di Sumatera Utara tersebut.

Hal itu disampaikan Alexander dalam sambutannya saat melantik dan mengukuhkan 430 siswa baru SMA Matauli angkatan ke-32 tersebut, pada Sabtu (9/8/2025).

Alex yang hadir atas nama Gubernur Sumut tersebut mengungkapkan, pada penerimaan siswa baru tahun ajaran 2025/2026, sebanyak 3113 calon siswa mendaftarkan diri ke SMA yang didirikan oleh Akbar Tanjung dan Feisal Tanjung tersebut.

Dari ribuan pendaftar tersebut, hanya 430 orang yang dinyatakan lulus setelah melalui proses seleksi yang sangat ketat.

"Anak-anak kami harus  bersyukur bisa menjadi bagian keluarga besar SMA Plus Matauli Pandan, yang kita tahu siswanya dari  berbagai daerah," kata Alex.

Mengingat jalan panjang untuk diterima di SMAN 1 Plus Matauli Pandan amat sangat sulit, ia meminta para peserta didik baru menghargainya dengan cara belajar sebaik-baiknya.

"Besar sekali harapan orangtua kepada anak-anak kami. Bisa menimba ilmu disini, bisa menamatkan pendidikan disini dan saya berpesan sayangi itu. Hargai proses yang telah kalian lalui. Keringat yang telah keluar, air mata yang telah keluar dan doa orangtua yang menyertai anak-anak dalam mengikuti proses seleksi," ucapnya.

Secara khusus, Alex menyoroti sistem pendidikan di SMAN Plus Matauli Pandan tersebut yang menerapkan sistem asrama bagi sebahagian siswanya.

Ia mengatakan, pendidikan asrama cenderung melahirkan tradisi yang kurang baik antara senior dan junior, sehingga berpotensi menciptakan gesekan yang kurang sehat seperti kekerasan dan bully.

Alex menegaskan sikap ketidak senangannya jika perilaku buruk tersebut terjadi di SMAN 1 Plus Matauli Pandan.

Baik Pemprov Sumut maupun orangtua yang menitipkan anak-anaknya, berharap selama mengenyam pendidikan di SMAN 1 Plus Matauli Pandan mendapatkan pendidikan yang baik dan ketenangan.

"Saya menitip pesan baik pada pihak yayasan, pihak sekolah dan anak-anak kami semua. Saya tidak ingin dilingkungan pendidikan yang sama-sama kita cintai ini ada kekerasan, baik verbal maupun fisik," tegasnya.

Alex pun berharap para pengasuh siswa di asrama dan senior (kakak kelas-red) bisa menjadi pengawas dan pembimbing yang baik bagi siswa baru dan adik kelasnya, agar tercipta iklim yang aman dan nyaman dilingkungan pendidikan SMAN 1 Matauli Pandan.

"Bimbinglah, binalah adik-adik kalian dengan cara-cara yang baik, dengan cara-cara yang benar. Saya tidak ingin dilingkungan pendidikan masih ada kekerasan," ajaknya.

Pengukuhan siswa baru SMAN 1 Plus Matauli Pandan tersebut berlangsung hikmad dan meriah. Selain diisi dengan berbagai atraksi seni seperti tari kolosal dari  berbagai daerah di Indonesia, juga ditampilkan torehan prestasi siswa SMAN 1 Plus Matauli diberbagai bidang baik akademik, budaya maupun olahraga.

Upacara pengukuhan siswa tersebut diakhiri dengan defile peserta didik baru SMAN 1 Plus Matauli Pandan yang diterima oleh Kapolres Tapteng AKBP Wahyu Endrajaya di podium kehormatan didampingi Kadisdik Provsu, Alexander Sinulingga, Ketua Yayasan SMAN 1 Plus Matauli Pandan, Fitri Krisnawati Tandjung, Kepala SMAN 1 Plus Matauli Pandan, Deden Rachmawan, mewakili Forkopimda serta tamu dan undangan lainnya.
Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)