BANDUNG - Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ir. M.Q. Iswara secara resmi membuka Musyawarah Daerah Pimpinan Daerah Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Musda PD Perti) Jawa Barat Tahun 2024, yang dilaksanakan di Grand Preanger Hotel, Bandung, pada Rabu (13/11/2024).
Iswara didaulat langsung oleh Ketua Umum PP Perti, Buya H.M. Syarfi Hutauruk membuka Musda tersebut, mengingat Iswara merupakan tokoh yang memiliki kepedulian terhadap perkembangan Perti di Jawa Barat.
Ketua Panitia Musda, Iqbal Asimuddin Abdul Fatah dalam laporannya menyampaikan pelaksanaan Musda PD Perti Jabar tersebut disupport oleh Pimpinan Pusat Perti dan dihadiri 17 pimpinan cabang Perti se-Jawa Barat.
Sedangkan tema yang diusung pada Musda tahun 2024 ini adalah Eksistensi dan Kolaborasi Organisasi Menuju Satu Abad Perti.
Musda akan berlangsung selama 2 hari efektif yakni pada 13-14 November 2024, di Grand Preanger Hotel, Jalan Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat.
Ketua Panitia Musda PD Perti Jabar, Iqbal Asimuddin Abdul Fatah |
Sementara itu, Plt Ketua PD Perti Jawa Barat, Dr. H. Dadang Suherdiana, M.Ag, LLC dalam sambutannya mengatakan bahwa Musda bukan sebatas rutinitas organisasi yang wajib dilaksanakan dari periode ke periode namun juuga menjadi momentum penting dalam mengevaluasi program kerja, menyusun strategi yang lebih baik demi kemajuan Perti dimasa yang akan datang.
Musda juga menjadi wadah menyatukan visi dan misi sehingga seluruh anggota Perti dapat bersinergi memperkuat visi besar Perti dibidang pendidikan, dakwah dan amal sosial.
H. Dadang berharap Musda Perti Jabar 2024 dapat menghadirkan pengurus baru yang bisa bersinergi dan berkolaborasi baik antar ormas, pemerintah maupun organisasi partai politik.
"Melalui Musda ini, kita jadikan Perti di Jawa Barat kembali berjaya," katanya.
Sebagai Plt Ketua PD Perti Jabar, Dadang Suherdiana juga mengapresiasi dan berterimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi untuk membangun Perti termasuk dalam mensukseskan penyelenggaraan Musda yang sempat tertunda pelaksanaannya.
"Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi," pungkasnya.
Plt. Ketua PD Perti Jabar, Dr. Dadang Suherdiana, M.Ag. LLC |
Sejalan dengan itu, Pj. Gubernur Jawa Barat yang diwakili oleh Biro Kesra Pemprov Jabar, H.M. Rahmad mengapresiasi pelaksanaan Musda Perti Jabar tersebut seraya berharap dapat berjalan dengan lancar dan tertib.
Rahmad mengungkapkan, peran Perti dimasa yang akan datang sangat diperlukan mengingat kondisi Jabar saat ini sedang tidak baik-baik saja. Hal ini karena, sejumlah penyakit masyarakat seperti judi online (judol) dan pinjaman online (pinjol) begitu merajalela.
"Sekarang saja di Jabar uang beredar untuk judol lebih dari 18 miliar. Begitu juga dengan pinjolnya," kata Rahmad.
Untuk membasmi penyakit masyarakat ini, lanjut Rahmad, tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah melainkan harus berkolaborasi dan bersinergi dengan semua pihak termasuk ormas Perti.
"Pemerintah provinsi mengajak semua ormas di Jabar untuk bersama-sama menanggulangi judol dan pinjol ini," ajaknya.
Biro Kesra Pemprov Jawa Barat, H.M. Rahmad |
Masih kata Rahmad. Perti sebagai ormas Islam yang perwujudannya dibidang pendididkan dan amal soleh serta banyak diisi sejumlah tokoh ulama dan pendidik, sangat tepat berada digarda terdepan bersama pemerintah dalam menanggulangi sejumlah isu sosial dan penyakit masyarakat.
"Sebagai keluarga tarbiyah dan berprofesi sebagai guru atau dosen sudah sangat tepat untuk bersama-sama mengingatkan umat. Mudah-mudahan Perti emas, 100 tahun semakin menggelora, semakin berkumandang dan Pemprov Jabar siap berkolaborasi dengan semua ormas khususnya Perti," pungkasnya.
Dikesempatan yang sama itu, Ketua PP Perti, Buya Drs.H.M. Syarfi Hutauruk dalam sambutannya mengungkap sejumlah peran strategis Perti dalam dinamika berbangsa dan bernegara.
Perti kata Buya Syarfi sejak didirikan pada 5 Mei 1928 tidak pernah bertentangan dengan pemerintah. Bahkan, saat legalitas Soekarno sebagai presiden dipertanyakan banyak pihak, Perti hadir mengeluarkan fatwa dukungan.
"Ketika terjadi pertentangan terkait legalitas Soekarno sebagai presiden, Perti tampil dan mengatakan Presiden Soekarno sah. Dan pertentangan pun berakhir kala itu," kata Buya Syarfi.
Ketua Umum PP Perti, Buya Drs.H.M. Syarfi Hutauruk, MM |
Masih kata Buya Syarfi. Dalam perjalannya Perti banyak mengalami dinamika bahkan pernah terbelah menjadi ormas dan partai politik.
Kondisi tersebut memberi dampak terhadap pengembangan madrasah dan pondok pesantren yang menjadi visi besar Perti didunia pendidikan. Hal itu karena, sejumlah tokoh penting Perti menjadi lebih sibuk mengurus politik dibandingkan dengan membesarkan Perti.
"Namun, alhamdulillah. Silang pendapat ditubuh Perti itu akhirnya bisa dipersatukan sehingga kini hanya ada satu Perti dengan visi dan semangat yang sama yakni pengembangan pendidikan, dakwah dan amal sosial," terang Buya Syarfi.
Buya Syarfi yang pernah menjadi Walikota Sibolga dua periode ini juga menyampaikan sikap Perti terhadap sejumlah kader yang bergabung atau diminta oleh partai politik menjadi kader dan ikut kontestasi pileg maupun pilkada saat ini.
Ia menegaskan, Perti mendukung pilihan politik setiap kader/ pengurus Perti dalam mendedidkasikan darma baktinya untuk daerah, bangsa dan negara.
Ketua Umum PP Perti Buya H.M. Syarfi Hutauruk saat mendaulat Wakil Ketua DPRD Jabar Ir. M.Q. Iswara untuk menyampaikan sambutan dan membuka Musda Perti Jabar tahun 2024 |
Hanya saja, katanya. Sebagai kader, tokoh-tokoh Perti memiliki tanggungjawab moral untuk terus memberikan dukungan dan kepedulian kepada pengembangan Perti dimana pun dan kapan pun.
"Bagi Perti, berpolitik tidak haram. Maka Perti mendukung setiap kader yang bergabung di partai mana saja. Tetapi tetaplah ingat Perti sebagai lembaga kita dalam memajukan pendididkan dan dakwah," ujarnya.
"Perti ini tempat saudara-saudara bernaung. Bukan ormas kaleng-kaleng. Perti ini organisasi besar di Indonesia. Maka, kita hargai itu,kita besarkan dan bersama-sama kita perjuangkan," tambahnya.
Sikap Perti lanjut Buya Syarfi. Siap mendukung setiap tokoh yang membawa kebaikan dan kemaslahatan rakyat Jawa Barat. Perti terbuka kepada siapa pun yang memiliki visi dan semangat yang sama dalam membesarkan Perti kedepan.
"Selama niatnya baik dan bisa membawa kemaslahatan yang besar bagi rakyat Jawa Barat, maka Perti akan mendukungnya," tegasnya.
Wakil Ketua DPRD Prov. Jabar Ir. M.Q. Iswara |
Mantan anggota DPR RI tiga periode ini mengkritisi pandangan sejumlah pihak yang melarang ulama ikut-ikut berpolitik. Pandangan seperti itu kata Buya Syarfi ingin merusak tatanan moral para politisi juga masyarakat karena semakin jauh dari nilai-nilai agama.
Padahal politik merupakan hal yang sangat fundamental dalam tatanan kehidupan bernegara karena mengurusi seluruh hajad hidup rakyat Indonesia.
"Kalau ulama dijauhkan dari politik maka rusak tatanan politik kita dan akan lahir politisi-politisi yang jauh dari nilai-nilai agama," jelasnya.
Buya Syarfi pun berharap Musda Perti PD Jabar tahun 2024 tersebut dapat berjalan dengan lancar dan hasilnya akan melahirkan pengurus yang bisa melakukan konsolidasi prograrm dan organisasi dengan baik.
Pengurus baru diharapkan dapat bersinergi dengan PP Perti dalam memberhasilkan tiga program unggulan Perti dibidang pendidikan, dakwah dan amal sosial.
"Harapan saya, lakukan konsolidasi program dan organisasi. Rapatkan barisan. Karena jika diinternal kita sudah kuat, barulah kita bisa menjalankan program tiga bidang tugas tarbiyah yakni pendidikan, dakwah dan amal sosial," pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Prov. Jabar, Ir. M.Q. Iswara dalam sambutannya berharap Musda Perti Jabar dapat menghadirkan pimpinan Perti yang defenitif yang dapat bersinergi dengan Pemprov Jabar dan DPRD Jabar.
Iswara mengatakan, kunci kemajuan sebuah daerah terletak pada sinergitas dan kolaborasi. Tanpa hal itu kemajuan akan sulit tercapai karena permasalahan daerah yang begitu kompleks. Ditengah kompleksitas persoalan yang ada kondisi di Jawa Barat pun semakin sulit.
"Pemprov dan DPRD Jabar berkomitmen mendorong dan memajukan ormas apalagi ormas keagamaan untuk memajukan umat di Jawa Barat," katanya.
Iswara mengungkapkan, penduduk Jabar merupakan yang terbesar di Indonesia. Seperlima penduduk Indonesia tinggal dan menggantungkan nasibnya di Jawa Barat. Sehingga, jika Pemprov, DPRD dan Ormas se-Jabar bisa berkolaborasi dan bersinergi mewujudkan kesejahteraan yang merata sama artinya telah mensejahterakan seperlima penduduk Indonesia.
Ketua Umum PP Perti Buya H.M. Syarfi Hutauruk bersama Wakil Ketua DPRD Prov Jawa Barat, Ir. M.Q. Iswara |
"Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh bantuan, keterlibtan secara aktif ormas yang ada termasuk Perti," ungkapnya.
Politisi Golkar ini menerangkan, sejumlah persoalan di Jabar sangat kompleks. Persoalan kemiskinan, pengangguran, stunting dan kesenjangan sosial menjadi yang tertinggi diatas rata-rata nasional.
Persolan tersebut, sebutnya. Tidak akan dapat diselesaikan sendiri oleh Pemprov dan DPRD Jabar melainkan harus bersama-sama.
Ia pun berharap, setelah PD Perti Jabar defenitif, pengurus baru harus tancap gas membangun sinergitas dengan pemerintah untuk menanggulangi isu-isu sosial yang ada.
"Setelah terbentuk, jangan merangkak, jangan berjalan, tetapi harus berlari bersama. DPRD membuka diri dan berharap sekali kepemimpinan Perti untuk bisa bermitra, bersinergi dan berkolaborasi," pungkasnya.