Bank Indonesia Sumut Berangkatkan Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2022

SW25
0
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut bersama Forkopimda Sibolga Tapteng diabadikan bersama Pejuang Rupiah Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2022 sesaat sebelum pelepasan

Sibolga | Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat Tahun 2022 diberangkatkan dari Pelabuhan Nusantara, Pelindo I Sibolga, Jln Horas Kamis (10/03/2022 ) pukul 17.45 WIB Menggunakan KRI Teluk Kendari 518 . 

Ekspedisi kali ini akan mengunjungi empat pulau terluar di pantai barat Sumatra Utara diantaranya Pulau Tello, Pulau Tanahmasa, Pulau Tanahballa dan Pulau Simuk.

yang  akan memakan waktu perjalanan selama 5 hari  terhitung dari tanggal 10 sampai dengan 15 Maret 2022 mendatang. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara, Doddy Zulverdi didampingi Kepala KPw Bank Indonesia Sibolga Aswin Kosotali  menjelaskan bahwa, Ekspedisi Rupiah Berdaulat sudah dilakukan sebanyak 76 kali dan telah mengunjungi 399 pulau terdepan, terpencil dan terluar (3T) dimulai sejak dari tahun 2011.

Dan untuk tahun 2022 ini Bank Indonesia bekerjasama dengan TNI angkatan Laut sepakat memperluas jangkauan layanan kas keliling untuk program yang lebih  terpadu, kali ini kegiatan kas keliling untuk wilayah kepulauan 3T ditargetkan  sebanyak 16 kali perjalanan  untuk  16 provinsi dengan jumlah 81 pulau yang dikunjungi.

Wakil Walikota Sibolga Pantas M Lb Tobing memakaikan rompi secara simbolis kepada pejuang rupiah untuk ekspedisi rupiah berdaulat tahun 2022

Selanjutnya Doddy menjelaskan bahwa  Ekspedisi Rupiah Berdaulat ini merupakan bagian dari upaya Bank Indonesia untuk memastikan ketersediaan rupiah sebagai alat tukar yang sah dan layak edar di pulau-pulau terluar Indonesia. lebih dari itu, melalui program ini, kita berharap  masyarakat  yang berada di wilayah 3T memiliki rasa  nasionalisme terhadap NKRI  dan mengenal  rupiah dengan baik. 

 Ekspedisi Rupiah Berdaulat   melibatkan Pejuang Rupiah  (Pegawai Bank Indonesia) dari 14 kantor perwakilan dan didukung penuh oleh Departemen Pengelolaan Uang (DPU) sebagai satuan kerja yang membawahi pengelolaan uang rupiah secara nasional.

Adapun faktor pendorong  Program Ekspedisi Rupiah Berdaulat ini dikarenakan  ketiadaan pelayanan perbankan di pulau-pulau terluar tersebut. Keberadaan rupiah disana  berasal dari transaksi yang terjadi antar warga atau dari Pengunjung yang datang kesana , sehingga Kualitas rupiah yang ada di pulau terluar sangat buruk dan tidak layak edar sama sekali.

Namun demikian Bank Indonesia  belum berniat membuka kantor perwakilan di pulau – pulau kategori 3T itu, mengingat jumlah penduduk disana masih sangat sedikit  ujarnya. 

Dari hasil Expedisi yang telah dilalui sampai di garis terluar Indonesia,  belum ditemukan adanya peredaran mata uang asing di pulau-pulau 3T khususnya di wilayah pantai Barat Sumatera Utara, sebab tidak berbatasan langsung dengan Negara tetangga katanya menambahkan. 

Dalam acara pelepasan   Tim Ekspedisi itu dihadiri sejumlah Undangan antara lain, Danrem O23/KS, Kolonel Inf. Febriel Buyung Sikumbang. Paban IV Dukops DAN Doktrin Sopsal Kolonel Mar Suliono. Wakil Walikota Sibolga Pantas M Lb.Tobing. Wakil Bupati Kab. Tapteng Darwin Sitompul. Kepala Kpw Bank Indonesia Sibolga Aswin Kosotali. Kapolres Sibolga AKBP Taryono Raharja serta seluruh unsur pimpinan daerah Sibolga dan Tapanuli Tengah (SW25)

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)