![]() |
| Warga Kel. Sipange Kec. Tukka Kab Tapteng bersama relawan Turuntangan di posko pengungsian |
Tapteng – Solidaritas terhadap warga terdampak banjir bandang dan longsor di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Provinsi Sumatera Utara, terus mengalir dari berbagai daerah dan organisasi kerelawanan.
Kali ini, Yayasan Turuntangan melalui para relawannya, turun menyalurkan bantuan logistik kepada para korban bencana di sejumlah titik terdampak, Jumat (19/12/2025).
Bantuan tersebut didistribusikan langsung oleh tim relawan tanggap bencana Turuntangan yang dipimpin Koordinator Lapangan Dewi Sesanti Ningtyas didampingi Hezkel Given Marzes Potoruw dan Samsul Pasaribu.
Logistik disalurkan ke wilayah-wilayah yang dinilai masih membutuhkan dukungan mendesak di masa tanggap darurat.
Kepada wartawan, Dewi menjelaskan bahwa tim relawan Turuntangan telah tiba di Tapteng sejak Selasa lalu (16/12/2025).
Mereka menempuh perjalanan darat selama sekitar 7–8 jam dari Bandara Silangit menuju Kota Pandan.
“Setibanya di Pandan, kami tidak menunggu lama. Tim langsung bergerak meninjau beberapa lokasi terdampak paling parah untuk melihat kondisi nyata di lapangan,” ujar Dewi.
Adapun sejumlah wilayah yang dikunjungi tim relawan di antaranya Sipange, Hutanabolon, Badiri, hingga wilayah Kota Sibolga.
Peninjauan dilakukan untuk memperoleh gambaran langsung terkait dampak bencana sekaligus mendengar secara langsung kebutuhan mendesak masyarakat korban banjir dan longsor.
“Setibanya di Pandan, kita langsung ke Sipange, Hutanabolon, Badiri, dan Sibolga untuk melihat kondisi di lapangan serta mendengar langsung dari warga apa saja yang menjadi kebutuhan paling mendesak saat ini,” kata Dewi.
Selama berada di Tapteng dan Sibolga, Turuntangan yang berpusat di Jakarta ini telah mendistribusikan logistik ke Desa Hutanabolon, Kelurahan Sipange, Bonalumban, Kampung Rambutan, dan Sibolga (longsor jalan Murai)
Logistik berupa sembako, hygiene kit, school stationary set, alas tidur lansia, makanan cepat saji, air mineral, baby diaper (pempes), sanitary napkin (pembalut) dan Snack buat anak-anak tersebut dibantu relawan Turuntangan lokal untuk pendistribusiannya.
“Bencana ini menjadi duka bersama. Kami berharap bantuan yang disalurkan dapat sedikit membantu warga untuk bertahan dan bangkit kembali,” tutupnya
Dewi mengaku sempat terkejut dan terpukul setelah menyaksikan langsung dampak bencana yang melanda wilayah Tapteng.
Menurutnya, skala kerusakan yang ditimbulkan tergolong besar dan menyisakan trauma mendalam bagi warga.
“Terus terang kami shock. Kerusakan yang ditimbulkan sangat masif. Banyak rumah warga rusak berat, bahkan rata dengan tanah,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, hampir di setiap titik terdampak, terlihat puing-puing bangunan bercampur lumpur, pasir, batu-batu besar, serta gelondongan kayu yang terbawa arus banjir bandang. Material tersebut menumpuk dan menutupi aliran sungai, memperparah kondisi lingkungan sekitar.
“Aliran sungai di beberapa lokasi nyaris tertutup material longsoran dan kayu gelondongan. Ini menunjukkan betapa kuatnya arus banjir saat kejadian,” jelas Dewi.
Melalui penyaluran bantuan ini, Yayasan Turuntangan berharap dapat meringankan beban para korban sekaligus membantu memenuhi kebutuhan dasar warga di masa tanggap darurat.
Dewi juga menyampaikan harapannya agar upaya pemulihan pascabencana dapat berjalan cepat dengan dukungan semua pihak.
''Terimakasih kepada para donatur yang telah membersamai Turuntangan dalam solidaritas untuk Sumatera. Terimakasih juga untuk warga Tapteng yang telah menyambut kami dengan baik. Semoga saudara-saudara kami disini cepat bangkit kembali," tutupnya.

