![]() |
| Bupati Masinton saat mendengarkan keluh kesah warga korban banjir dan longsor di Kel. Sipange |
PANDAN - Bupati Tapteng Masinton Pasaribu, berhasil menembus satu dari sembilan belas desa/kelurahan yang masih terisolir, akibat banjir dan longsor dua pekan lalu, yaitu Kelurahan Sipange, Kec. Tukka, pada Senin (8/12/2025)
Bersama rombongan, Masinton bisa memasuki Sipange setelah berjalan kaki kurang lebih 1 jam, akibat sejumlah jalan masih tertutup material longsor.
Memilih rute terdekat via AMD Kalangan, Masinton menelusuri jalan berlumpur penuh material longsor seperti potongan kayu dan bebatuan besar.
Setelah berjalan kaki cukup lama, Masinton akhirnya bisa bertemu langsung dengan warganya yang telah terisolir selama 12 hari tersebut.
Ia langsung menyapa dan menyemangati warga Sipange sembari membagikan bantuan sembako, susu bayi dan makanan ringan.
"Semangat ya Bapak Ibu," kata Masinton sambil menepuk dan mengusap pundak warganya.
Tak sedikit pula diantara mereka yang menangis haru menceritakan detik-detik mencekam saat banjir dan longsor menyapu perkampungan mereka pada Selasa 25 November 2025 lalu.
Kepada Masinton warga bercerita, di hari naas itu banjir besar disertai longsor menerjang Kelurahan Sipange.
Akibatnya, sebanyak 135 rumah rusak parah diterjang banjir bandang. Material banjir dan longsor berupa lumpur dan pasir menimbun rumah warga dengan kedalaman yang bervariasi mulai dari 1 sampai dengan 3 meter.
Bahkan, sejumlah rumah ada yang rata dengan tanah.
Kini, 135 penghuni rumah yang rusak parah tersebut memilih mengungsi di SDN Sipange I. Dengan memanfaatkan ruang kelas yang ada ratusan penyintas ini memilih melanjutkan hidup sementara waktu disini.
Disela kunjungannya ke Sipange, manyinton mengatakan akan memperbaiki seluruh rumah warga yang rusak akibat banjir dan longsor tersebut.
Saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan seluruh rumah yang rusak untuk selanjutnya akan dibangun oleh pemerintah.
"Menunggu itu semua, pemerintah akan segera membangun rumah hunian sementara (Huntara) yang bisa mereka tempati selama 3 sampai 6 bulan kedepan, seraya menunggu pembangunan rumah-rumah warga yang rusak selesai dilaksanakan," kata Masinton.


