BI Sibolga Dorong Swasembada Cabai Merah di Kepulauan Nias

SW25
0
Kepala KPw BI Sibolga Riza Putera bersama Walikota Gunungsitoli Sowa'a Laoly dan perwakilan Pemda se-Kepulauan Nias bangun komitmen bersama wujudkan swasembada pangan di Nias

GUNUNGSITOLI - Dalam rangka mewujudkan swasembada pangan khususnya cabai merah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga bekerjasama dengan Pemerintah Daerah se-Kepulauan Nias dan enam kelompok tani binaan, melakukan penanaman cabai merah serentak, di lahan Kelompok Tani Pemula dan Molai, Kota Gunungsituli, pada Rabu (10/9/2025).

Secara simbolis, penanaman cabai merah di lahan seluas 3 Ha tersebut dilakukan oleh Kepala KPw BI Sibolga, Riza Putera didampingi Walikota Gunungsitoli Sowa'a Laoli, dan perwakilan pemerintah dari Kab. Nias, Kab. Nias Selatan. Kab. Nias Utara dan Kab. Nias Barat.

BI Sibogla menyebut penanaman salah satu komoditas pangan strategis ini juga dimaksudkan untuk pengendalian inflasi dan menjaga stabilitas harga serta menjamin ketersediaan pasokan cabai merah di masyarakat.

"Volatilitas harga cabai merah telah lama menjadi salah satu penyumbang infalasi utama di Gunungsitoli dan sekitarnya. Melalui program ini, BI Sibolga tidak hanya berupaya menstabilkan harga dari hulu tetapi juga memberdayakan kelompok tani lokal untuk menjadi pilar ketahanan pangan di daerah," ucap Riza dalam keterangan persnya.

Masih kata Riza. Sebanyak 150 petani dari enam kelompok di berbagai kabupaten/kota di Kepulauan Nias terlibat dalam kegiatan ini.

Seluruh kelompok tani tersebut merupakan binaan BI Sibolga melalui program Demonstration Plot (Demplot) yang telah berjalan sejak 2023 lalu.

"Program ini tidak hanya menyediakan bantuan benih dan pupuk, tetapi juga pendampingan teknis budidaya secara berkelanjutan," terangnya.

Pihaknya menargetkan, dari awal tanam pada September 2025, masa panen raya baru akan dapat dilakukan pada November-Desember 2025 dengan produktivitas 12 ton per hektarnya.

Dengan demikian, masa tanam hingga panen raya nantinya, produksi hasil panen cabai merah yang diharapkan adalah mencapai 36-40 ton.

"Volume produksi tersebut diproyeksikan dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan konsumsi cabai merah masyarakat Kota Gunungsitoli, sekaligus mengurangi ketergantungan pda pasokan dari luar daerah yang harganya cenderung fluktuatif," pungkas Riza.

Sementara itu  Walikota Gunungsitoli, Sowa'a Laoly kepada awak media menyebut menyambut baik inisiatif dan kolaborasi BI Sibolga dan Pemda se Kepulauan Nias.

Ia mengungkapkan, kolaborasi tersebut sebagai sebuah program yang sejalan dengan visi Pemko Gunungsitoli dalam mewujudkan kemandirian pangan. 

"Keberhasilan program ini diharapkan dapat berdampak langsung pada perekonomian petani dan stabilitas harga di pasar lokal," harapnya.

Keberlanjutan program ini akan menjadi fokus utama Bank Indonesia, Pemda dan stakeholder terkait.

Bulog akan berperan dalam menyerap hasil panen petani lokal melalui mekanisme Serap Produksi Petani Lokal, dan BPS akan memberikan dukungan pemantauan dampak kegiatan terhadap inflasi di daerah secara berkala.

Melalui sinergi ini diharapkan stabilitas harga pangan strategis dapat terjaga dan inflasi di Kepulauan Nias dapat terkendali secara berkelanjutan.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)