KOTA SIBOLGA - Bank Indonesia Sibolga bekerjasama dengan BPKAD Pemko Sibolga menggelar kegiatan capacity building Implementasi Program Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) di Graha Aulia Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga, pada Senin (14/7/2025).
Dihari yang sama juga dilaksanakan Sosialisasi Digitalisasi Sistem Pembayaran kepada Perangkat Kecamatan dan Kelurahan se-Kota Sibolga,
Kepala BI Sibolga, Riza Putera, menyebut kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya untuk mengakselerasi digitalisasi utamanya dalam program ETPD di Kota Sibolga.
Selain itu juga dimaksudkan untuk mendorong score pada championship TP2DD khususnya pada aspek proses dan diharapkan berdampak langsung pada aspek output dan outcome.
Riza menjelaskan, kebutuhan terhadap sistem digitalisasi dewasa ini merupakan sebuah keniscayaan dan solusi dalam menjawab tantangan yang ada saat ini.
Pemko Sibolga diminta untuk terus beradaptasi dan mengadopsi perkembangan yang setiap saat berubah.
"Digitalisasi transaksi Pemda akan mendukung peningkatan pendapatan asli daerah dan percepatan realisasi APBD, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada perekonomian daerah maupun nasional," kata Riza.
Riza merinci, tingkat digitalisasi Pemda terus meningkat. Pada penilaian semester II 2024, Pemda dengan indeks ETPD pada level digital di seluruh Indonesia sudah mencapai 90,7 persen.
Sebanyak 495 dari 546 Pemda di Indonesia telah menerapkan sistem digitalisasi pada sistem pembayarannya. Menariknya, untuk Provinsi Sumatera Utara, Pemda dengan kategori digital sudah mencapai 100 persen.
Khusus di Kota Sibolga, pada kategori Digital dengan Indeks ETPD pada semester II 2024 adalah sebesar 93,5 persen. Angka ini mengalami penurunan 0,75 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Penurunan juga terjadi pada aspek kinerja TP2DD atau championship 2024, dimana Pemko Sibolga berada pada posisi 23 dari sebelumnya 21 dari 34 Kab/kota Pulau Sumatera.
"Untuk itu (Pemko Sibolga) perlu terus mempertahankan dan meningkatkan indeks ETPD terutama dari aspek realisasi dengan mendorong transaksi pajak dan retribusi secara konsisten," ajaknya.
Meskipun demikian, saat ini lanjut Riza. Transaksi pembayaran dengan menggunakan layanan digital terutama QRIS terus mengalami peningkatan signifikan.
Transaksi QRIS hingga apda tahun 2024 khusus di Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah adalah sebesar Rp89,3 miliar. Capaian ini meningkat 57,17 persen dari tahun sebelumnya.
Dan apda tahun 2025 hingga Mei, transaksi QRIS tercatat sebeesar Rp98,6 miliar dengan rata-rata transaksi Rp19,7 miliar perbulannya.
Selain itu, jumlah merchant QRIS di Kota Sibolga dan Tapteng sampai dengan bulan Mei 2025 adalah sebanyak 27,4 ribu yang didominasi oleh UMKM.
Angka ini mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu sebesar 16,2 persen jika dibandingkan pada tahun 2024.
"Dari data yang kami sampaikan, tercermin bahwa akseptasi digitalisasi di Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah terus mengalami peningkatan sehingga menjadi peluang bagi kita untuk terus mendorong program ETPD melalui berbagai upaya kedepan. Peningkatan ini juga sebagai outcome dari berabgai sinergi event, publikasi dan kegiatan yang dilaksanakan KPw BI Sibolga dan Pemko Sibolga," bebernya.
Sementara itu, Walikota Sibolga, Akhmad Syukri Nazri Penarik menyambut baik pelaksanaan capacity builing terkait ETPD yang dilaksanakan BI Sibolga dan BPKAD tersebut.
Mantan ketua DPRD Kota Sibolga ini mengatakan, kegiatan tersebut sebagai sarana mengkampanyekan sistem transaksi digital kepada masyarakat yang diawali oleh pembekalan bagi seluruh perangkat daerah khususnya di tingkat kecamatan, kelurahan hingga kepala lingkungan.
Syukri menyebut, transaksi digital merupakan cara cerdas dalam mengelola arus keluar masuknya keuangan baik secara personal maupun kelembagaan.
Ia pun berharap momentum kegiatan capacity building dan sosialisasi penerapan sistem transkasi digital dimanfaatkan dan diikuti dengan sebaik-baiknya.
"Saya sangat mengapresiasi dan berterimakasih atas terselenggaranya kegiatan ini. Ini sejalan dengan tagline pembangunan yang kami usung yaitu kolaborasi yang tepat untuk Sibolga Super," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Walikota Sibolga bersama dengan Kepala KPw BI Sibolga menyaksikan penandatanganan komitmen bersama Pemko Sibolga dalam mengakselerasi digitalisasi sistem pembayaran yang dalam tataran pelaksanaannya dilakukan oleh aparat pemerintah mulai dari tingkat kecamatan, kelurahan hingga lingkungan.