Gunungsitoli | Perayaan Peringatan Hari Jadi ke-344 Kota Gunungsitoli yang didahului dengan Sidang Paripurna DPRD Kota Gunungsitoli lalu pawai dengan berjalan kaki menuju Taman Ya’ahowu berlangsung meriah pada Rabu (06/04/2022).
Dalam sambutan Wali Kota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua menyampaikan bahwa Pembentukan Kota Gunungsitoli diyakini telah dimulai pada masa pemerintahan adat yaitu pada saat penetapan Fondrako Bonio Ni’owuluwulu tanggal 06 April 1678, dan momentum ini dijadikan dasar penetapan hari jadi Kota Gunungsitoli, yang selanjutnya disahkan sebagai Hari Jadi Kota Gunungsitoli melalui Peraturan Daerah Kota Gunungsitoli Nomor 2 tahun 2021.
“Perayaan Hari Jadi Kota Gunungsitoli ini sejatinya tidak hanya sebatas seremonial belaka, akan tetapi harus dapat dimaknai sebagai bagian dari jati diri, eksistensi, dan nilai luhur dalam menelusuri sejarah daerah. Lebih utama lagi, perayaan ini hendaklah menjadi momentum untuk melakukan perubahan, bukan saja demi kepentingan diri pribadi, keluarga dan masyarakat, tetapi juga bagi nilai-nilai kemanusiaan dalam ruang lingkup yang lebih luas,”ucap Wali Kota yang didampingi oleh Wakil Wali Kota Gunungsitoli Sowa’a Laoli.
Masih disampaikannya, proses penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat telah terselenggara dengan baik, dan hasil-hasil pembangunan telah membawa perbaikan dalam berbagai dimensi kehidupan masyarakat. Beberapa indikator makro pembangunan sebagai indikator objektif dalam menilai suatu keberhasilan pembangunan daerah menunjukkan hasil yang positif.
“Pada bidang infrastruktur, kita telah berhasil mewujudkan konektifitas wilayah antar kecamatan yang semakin baik sehingga aksesbilitas masyarakat menuju pusat pelayanan publik dan pusat-pusat ekonomi semakin lebih mudah dengan biaya yang terjangkau. Kebutuhan masyarakat kota terhadap ruang publik dan ruang terbuka hijau, kita respon melalui penataan kawasan kota yang lebih nyaman, asri dan lebih modern. Perbaikan pada aspek penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan pelayanan publik sudah kita mulai, melalui penataan pengelolaan keuangan dan aset daerah, pembangunan prasarana kantor pemerintahan, dan pelayanan publik yang berkualitas yang didukung dengan pemanfaatan teknologi informasi,” jelasnya.
Pada acara tersebut dilakukan pemotongan kue ulang tahun sebagai simbol perayaan dan pelepasab burung merpati. Juga ditampilkan atraksi seni budaya dari berbagai etnis di nusantara. (Berdin)