Bukan Keracunan, Tapi Ini Penyebab Puluhan Siswa SMAN 1 Matauli Pandan Masuk Rumah Sakit

SW25
0
SMA Negeri 1 Plus Matauli Pandan, Kab. Tapanuli Tengah

PANDAN - Sedikitnya 26 siswa SMA Negeri 1 Plus Matauli Pandan dilarikan ke Rumah Sakit Umum (RSU) Pandan, pada Selasa lalu (29/4/2025).

Peristiwa tersebut bermula ketika seluruh siswa usai makan siang bersama kemudian sebagian kecil diantaranya mengeluh pusing dan muntah.

Khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan, sebanyak 26 siswa yang mengeluh pusing, muntah bahkan hingga sesak pasca makan siang tersebut langsung dilarikan ke RSU Pandan untuk penanganan lebih lanjut.

Pasca mendapatkan penanganan medis, 23 siswa diperbolehkan pulang sedangkan 3 lainnya harus menjalani rawat inap untuk penanganan lebih lanjut. 

Kedatangan puluhan siswa ke RSU Pandan dengan keluhan yang sama ini mencuri perhatian publik, berujung viral di media online dan media sosial.

Diberitakan  bahwa puluhan siswa yang dilarikan ke RSU Pandan tersebut keracunan makanan pasca makan siang bersama.

Menanggapi maraknya beredar kabar siswanya keracunan makanan, Wakil Kepala SMAN 1 Matauli Pandan, Imam Purhadi membenarkan pada 29 April 2025 lalu, sebanyak 26 siswanya dilarikan ke rumah sakit karena mengeluh pusing dan muntah setelah makan siang bersama.

Namun, Imam Nurhadi tidak menyebut jika hal itu akibat keracunan makan tetapi diduga karena alergi makanan.

Dijelaskan pula bahwa pada Kamis (1/5/2025), seluruh siswa yang sempat mendapatkan perawatan medis termasuk yang rawat inap telah pulih dan menjalani aktivitas seperti biasa di Asrama SMA Negeri 1 Plus Matauli Pandan.

"Semua telah kembali mengikuti kegiatan seperti biasa di asrama dan tidak ada lagi siswa yang dirawat di RSU Pandan," kata Imam Nurhadi, Kamis (1/5).

Hingga saat ini lanjut Imam Nurhadi. Pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kab. Tapteng untuk mencari penyebab utama terjadinya alergi makanan tersebut.

"Kami juga akan melakukan evaluasi internal untuk memastikan kejadian serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari," harapnya.

Atas peristiwa tersebut, pihak SMAN 1 Plus Matauli Pandan telah meminta maaf kepada orangtua siswa dan memastikan seluruh siswa ditangani dengan baik dan telah menjalani aktivitas seperti biasa sesuai dengan jadwal dan progam yang telah disiapkan.

"Pada kesempatan ini kami juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh tim medis baik dokter dan perawatdo RSUD Pandan yang memberikan penanganan terbaik untuk siswa kami," ungkapnya.

Tanggapan Dinas Kesehatan Tapteng

Dinas Kesehatan Kab. Tapteng, melalui Sanitarian Dinkes Tapteng, Agustina Hutauruk mengatakan telah melakukan pengambilan sampel makanan yang dikonsumsi oleh 26 siswa SMAN 1 Plus Matauli Pandan, termsuk muntahan siswa untuk diperiksa di Laboratorium Dinkes Sumut.

Dengan demikian, pihaknya belum dapat memastikan penyebab pasti 26 siswa yang mengeluh pening dan muntah tersebut. Dinkes Tapteng masih menunggu hasil pemeriksaan di Lab. Dinkes Sumut maksimal hingga 2 minggu kedepan.

"Beberapa sampel makanan, minuman dan muntahan apra siswa sudah kita ambil dan kirim ke pihak Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan terkait hasilnya, kita masih menunggu hasil pemeriksaannya untuk mengetahui penyebab pasti 26 siswa tersebut pening dan muntah," jelasnya.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)