 |
| Katrien Weemaes, guru asal California, Amerika Serikat (kanan) dan Hermawar, guru bahasa Inggris SMA Matauli Pandan. |
PANDAN - SMA Matauli Pandan kedatangan seorang guru bahasa Inggris asal California, Amerika Serikat (USA). Namanya, Katrien Weemaes, bertugas membantu guru bahasa Inggris di sekolah melalui program Fulbright English Teaching Assistant (ETA).
Hermawar, guru bahasa Inggris SMA Matauli Pandan, yang saat itu mendampingi Katrien Weemaes menjelaskan, kedatangan Katrien Weemaes setelah melalui beberapa seleksi.
Provinsi Sumatra Utara hanya mendapatkan 2 tenaga pengajar dari Amerika Serikat, yakni Kota Sibolga dan Kota Padangsidimpuan.
“Kehadiran Katrien Weemaes ini atas kerja sama SMA Matauli Pandan dengan American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF) yang menjembatani bantuan guru bahasa Inggris dari Amerika Serikat untuk Indonesia,” kata Hermawar kepada wartawan di SMA Matauli Pandan, Kamis (16/11/2023).
Jadi, ini adalah bantuan berupa tenaga kerja penutur asli bahasa Inggris untuk membantu meningkatkan skill berbicara pelajar SMA Matauli Pandan. Katrien Weemaes akan berada di sini selama 8 bulan.
Sistem pembelajarannya, co-teaching. Artinya, dia tidak diperkenankan mengajar sendirian di kelas, tetapi didampingi oleh guru bahasa Inggris yang mengajar di sini.
“Jadi satu kelas itu akan ada dua guru yang saling membantu melancarkan pembelajaran bahasa Inggris di sekolah ini,” katanya.
Dijelaskan, ini bukan merupakan yang pertama kalinya, tetapi jauh sebelumnya pihak Yayasan Matauli juga telah menghadirkan guru bahasa Inggris di SMA Matauli.
“Dan kita memintanya (Katrien Weemaes) melalui seleksi. Kurikulum yang diajarkan tetap kurikulum merdeka (Indonesia). Tetapi strategi pembelajarannya kita adopsi, mana yang terbaik,” katanya.
Katrien Weemaes mengaku merasa terhormat dapat mengajar di SMA Matauli Pandan. Dia juga merasa senang karena anak Matauli sangat banyak rasa ingin tahu-nya.
“SMA Matauli juga istimewa, karena untuk masuk ke sini harus melalui tahapan dan seleksi. Saya juga sudah diperkenalkan tentang budaya Sibolga dan Tapteng. Termasuk tari-tarian, pakaian adat, masakan dan lainnya,” kata Katrien Weemaes dialihbahasakan Hermawar.
Hermawar menambahkan, jadi programnya tidak melulu program pertukaran bahasa (language exchange), tetapi pertukaran budaya (cultural exchange) juga.
Dijelaskan, Katrien Weemaes juga kagum dan mengakui perbedaan sistem pembelajaran di Indonesia dengan Amerika Serikat.
“Kalau di Indonsia, pembelajaran bahasa asing sudah dilakukan sejak usia dini. Sedangkan di Amerika Serikat, pelajaran bahasa asing mulai diajarkan pada masa SMA,” katanya.
Sehingga, ada kemungkinan anak Indonesia bisa menguasai bahasa asing lebih dini, sehingga bisa mengeksplor berbagai pengetahuan terutama buku bahasa Inggris sejak dini.
“Saya baru pertama kali di Indonesia dan merasa senang. Saya ingin memotivasi anak-anak untuk percaya diri menggunakan bahasa Inggris. Bukan hanya di sekolah, tetapi dalam kondisi yang kasual (santai) sebagai salah satu modal mereka,” kata Katrien Weemaes ditirukan Hermawar.
Dilihat dari situs resmi AMINEF, Kamis (16/11/2023), Katrien Weemaes membantu pengajaran bahasa Inggris di SMAN 1 Matauli Pandan, Sumatra Utara, sebagai Fulbright English Teaching Assistant (ETA).
Setelah lulus dari Universitas Bucknell, Katrien memperoleh gelar ganda di bidang ekonomi dan studi lingkungan serta jurusan tari dan manajemen.
Pasca kelulusan, Katrien memperoleh pengalaman dalam konsultasi pemerintah, memperdalam pemahamannya dalam mendukung masyarakat yang kurang terlayani melalui pemerintahan lokal.(SW25)
Perpaduan unik antara ekspresi seni, pertumbuhan ekonomi, dan ketahanan masyarakat Indonesia membuatnya tertarik.
Ia bersemangat untuk menjelajahi lanskap sosial, budaya, lingkungan, dan ekonomi yang berbeda di negara ini.
Selama perjalanan ETA-nya, Katrien sangat menantikan untuk terlibat dalam kegiatan budaya dan membentuk hubungan yang bermakna dengan komunitas lokal. (SW25)