Mantan Walikota Sibolga HM. Syarfi Hutauruk saat diajak abang-abang becak ngopi bareng di warkop |
Syarfi tiba di Pajak Inpres Aek Habil tersebut pukul 10.20 WIB bersama dengan mantan Inspektur Pemko Sibolga Yahya Hutabarat dan Sekretaris MD KAHMI Sibolga/Tapteng Sufriansyah Pasaribu.
Antusiasme pedagang tersebut terlihat tak kala Syarfi tiba di pasar, langsung dikerubungi para pedagang sambil mengajak bersalaman, foto bersama hingga memeluk haru mantan Walikota Sibolga 2 periode tersebut.
Meskipun tak lagi menjabat Walikota, hampir seluruh pedagang Pajak Inpres Aek Habil tersebut menyapa Syarfi dengan sebutan "Pak Wali". Sesekali mantan anggota DPR RI ini pun mencoba meluruskan bahwa dirinya tidak lagi Walikota Sibolga. Namun, sayup-sayup terdengar jawaban salah satu pedagang yang mengatakan "Bolo au tetap do Bapak Walikota ku (kalau saya tetapnya bapak walikota ku)," tururnya.
Dalam interaksi yang hanya berlangsung 20 menit tersebut, para baik warga maupun pedagang menyempatkan diri menyampaikan keluh kesah terhadap apa yang mereka rasakan dalam 3 tahun terakhir, Misda Manalu (34) warga Aek Habil kepada Syarfi menuturkan bahwa beberapa tahun terakhir harga sejumlah bahan pokok di Sibolga relatif naik dan tidak terlihat adanya tanda harga akan normal, khususnya beras.
Keadaan tersebut kata Misda sangat memberatkan baginya yang hanya bersuamikan seorang tukang becak. Ia berharap Syarfi dengan latar belakang ketokohan yang ia miliki dapat menyampaikan realita tersebut kepada para relasinya di Jakarta, sehingga dapat menjadi perhatian pemerintah pusat.
"Paya kini, Pak. Sadonyo maha (Sulit kini, Pak. Semuanya mahal),"ungkapnya.
Keadaan yang lebih kurang sama juga dikeluhkan oleh Rahmi br.Pasaribu (48). Warga Pasir Bidang ini mengaku diirinya kerap menjadi penjual ikan di Jalan Balam bila suaminya pulang melaut. Sayangnya, hasil tangkap suaminya pun tidak seberapa.
Keadaan itu memaksanya untuk berhemat untuk menjaga agar dapur di rumah tetap berasap.
"Ala lauk pun indak ado kini, pas ado dijua pun susah pulo lakku (Sudahlah ikan susah sekarang, pas ada dan dijual pun sudah pula lakunya)," keluhnya.
Hal menarik lainnya adalah sikap abang-abang becak yang kerap mangkal di Pajak Inpres Aek Habil saat bertemu Syarfi. Puluhan abang becak ini, mengajak Syarfi Ngopi Bareng di salah satu warung kopi sederhana di Kelurahan Aek Parombunan.
Setengah memaksa, abang-abang becak ini "menculik" Syarfi dan memboyongnya ke warung kopi.
"Mumpung Bapak lagi di Sibolga, Ayolah Ngopi kita dulu," ajak mereka. Dan ajakan ini pun diamini oleh Syarfi.
Seperti halnya warga dan pedagang pasar, abang-abang becak yang umumnya berusia paruh baya ke atas ini, curhat atas pengalaman mereka menarik becak ditengah sulitnya ekonomi dan mahalnya sejumlah bahan pokok.
Pak Situmeang (54), bahkan meminta Syarfi untuk ikut mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI agar kembali berjuang untuk Sibolga dan Tapteng sebagaimana yang pernah ia lakoni 25 tahun lalu.
"Majulah Bapak jadi anggota DPR lagi, biar bisa diperjuangkan apo yang menjadi harapan kami di Sibolga ko," pintanya.
Keinginan abang-abang becak tersebut pun dijawab Syarfi dengan senyum khasnya. Syarfi mengaku ada banyak partai yang memintanya maju sebagai calon anggota DPR RI. Dan hal itu menjadi kehormatan baginya karena berarti kiprahnya masih diharapkan oleh partai dan masyarakat untuk mengabdi.
Tawaran tersebut pun disambut Syarfi dengan baik, namun keputusan maju atau tidak belum 100 persen bisa ia sampaikan mengingat, untuk ikut kontestasi pemilu legislatif 2024 yang akan datang dibutuhkan persiapan yang matang.
"Saya ikut jalan takdir yang ditentukan oleh Allah saja. Kalau arah dari takdir itu mendorong saya untuk maju, insya Allah saya maju. Namun, keputusannya belum final. Masih ada banyak hal yang harus saya pertimbangkan," ungkap Syarfi menjawab harapan abang-abang becak.
"Tapi insya Allah, keinginan munak indak jauh-jauh dari keinginan ambo juo," tambahnya.
Sementara itu kepada awak media, Syarfi menjelaskan bahwa kepulangnnya ke Sibolga dan Tapteng hari itu terkait dengan kebiasaan keluarganya yang selalu berqurban di kampung halaman pada saat hari raya Idul Adha setiap tahunnya.
Mumpung pulang kampung, Syarfi pun menyempatkan diri berbelanja aneka makanan khas Sibolga/Tapteng di Pajak Inpres Aek Habil seraya melepas kangen bertemu dengan mantan warganya tersebut.
Syarfi menjelaskan, pada Idul Adha tahun ini, keluarganya akan menyembelih sejumlah hewan qurban di beberapa kecamatan di Sibolga dan Tapteng termasuk di kampung halamannya di Sorkam.
"Ini sebenarnya pulang kampung biasa saja. Ada momen Idul Adha, jadi kelaurga kami akan menyembelih beberapa heman qurban di sini. Nanti dagingnya insya Allah dibagi-bagikan kepada warga sekitar," pungkansya.