60 Penulis Sibolga Ikuti Bimtek Penulisan Berbasis Konten Budaya Lokal

SW25
0
Irfan Arhamsyah Sihotang, penulis Kemendikdasmen RI saat memaparkan strategi penulisan berbasis konten budaya lokal

SIBOLGA - Sebanyak 60 penulis di Kota Sibolga, mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Kepenulisan, di Gedung Nasional Sibolga, pada Kamis (8/5/2025).

Bimtek yang menitikberatkan pada teknis kepenulisan berbasis konten budaya tersebut dilaksanakan dua termin dan diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan Kota Sibolga.

Kepala Dinas Perpustakaan Kota Sibolga, Leonard H Marpaung, menjelaskan bimtek yg dilaksanakan pada Kamis (8/5) tersebut adalah tindaklanjut dari bimtek termin pertama yang dilaksanakan pada tanggal 24 April 2025 lalu.

Dijelaskan, sebanyak 60 penulis dari Kota Sibolga turut ambil bagian dari kegiatan yang kali pertama dilaksanakan Pemko Sibolga tersebut.

"Mereka dengan latar belakang penulis, penulis pemula, guru dan mahasiswa," kata Leonard.

Dinas perpustakaan, lanjut Leonard. Berkeinginan agar melalui bimtek kepenulisan akan lahir penulis-penulis handal dari Kota Sibolga yang berorientasi pada kearifan lokal.

"Kita ingin mengangkat nilai-nilai yang ada dalam adat dan budaya kita dalam bentuk tulisan, agar terjaga kelestariannya dan mewarnai nilai dan norma kehidupan masyatakat Kota Sibolga, khususnya kaum mudanya," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Forum Komunitas Kreatif Kota Sibolga-Tapanuli Tengah (FKKST), Irfan Arhamsyah Sihotang, menyambut baik pelaksanaan Bimtek Kepenulisan Berbasis Konten Budaya Lokal Kota Sibolga tersebut.

Irfan yang didaulat sebagai salah satu narasumber bersama dengan Hasan Albanna dari Medan di kegiatan tersebut berharap kegiatan yang sama dapat dilaksanakan secara berkelanjutan.

Hal ini untuk menumbuhkembangkan semangat menulis bagi kaum muda Kota Sibolga dan mewariskan nilai-nilai adat dan budaya bagi generasi muda.

"Menulis ini kan jalan yang sepi sehingga sedikit yang mau melaluinya. Kita ingin melalui bimtek ini jalan sepi itu menjadi ramai dan menjadi bagian dari gaya hidup anak-anak muda Sibolga," kata Irfan berfilosofi.

Dari pengalaman memberi materi dalam dua termin bimtek tersebut, Irfan menilai semangat menulis anak muda Sibolga amat tinggi.

Hanya saja,  kesempatan untuk menimba ilmu menulis tersebut harus lebih banyak diberikan.

"Menjadi penulis handal itu tidak cukup hanya dengan mengikuti bimtek satu atau dua kali saja, melainkan sesering mungkin. Dan kita berharap Dinas Perpustakaan Kota Sibolga dapat menjembatani itu," harapnya.

"Harapan kami tentunya melalui bimtek ini akan lahir komunitas penulis Kota Sibolga, sebagai wadah bertukar pikiran dan wawasan untuk melahirkan karya-karya tulis yang monumental," tambahnya.

Susan Hutabarat, salah satu peserta, kepada limakabar.com mengatakan terbantu dalam meningkatkan kualitas menulisnya melalui bimtek hari itu.

Susan yang sudah menjadi penulis itu menemukan hal baru dalam menulis khususnya terkait essay berbasis konten budaya.

"Saya sebenarnya sering ikut pelatihan menulis, namun yang terkait adat dan budaya baru ini ikut pelatihannya," akunya.

Ia menjelaskan, menulis konten budaya ternyata tidak semudah membuat karya tulis lain pada umumnya. 

"Ada tantangan tersendiri. Memang tidak mudah. Tapi saya bersyukur, narasumber yang dihadirkan oleh Dinas Perpustakaan adalah sosok yang berkompoten dan sudah dikenal secara nasional," bebernya.

Susan berharap bimtek yang sama dengan jenis konten yang berbeda dapat dilaksanakan dilain waktu.

"Biar makin luas wawasan kita dalam menulis terkait banyak hal," pungkasnya.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)